Setelah melaksanakan latihan khusus dari TIM PASKIBRA SMK N 2 Kendal. Upacara peringatan Hari Kartini di lingkungan SMK N 2 Kendal
diselenggarakan, Senin (22/4) pagi, di lapangan utama SMK N 2 Kendal. Semua
petugas upacara dilakukan oleh kaum perempuan. Bertindak sebagai Pemipin Upacara, siswi dari 10 TPTU (Devi).
Sedangkan komandan pleton di isi oleh 3 siswi dari X TOI (Iin Rahmawti), X TGB (Yuli Maulina) dan satu lagi dari X TF. Upacara sendiri diikuti oleh
seluruh keluarga besar SMK N 2 Kendal di lingkungan SMK N 2 Kendal dengan
mengenakan pakaian Batik.
Dalam meneladani jiwa Kartini, kaum perempuan harus bisa membangun cita-cita yang tinggi untuk membangun bangsa. Kartini-kartini di masa kini diharapkan tidak hanya sekadar memperjuangkan emansipasi wanita saja, namun juga harus bisa menuai keberhasilan dalam bidang yang digelutinya masing-masing.
“Semangat jiwa Kartini tidak boleh luntur. Nilai-nilai perjuangan Kartini harus tetap dilanjutkan,” kata Pembina Upacara saat berpidato.
Semasa hidupnya, Kartini berkiprah dalam banyak bidang. Di antaranya bidang pendidikan dan ekonomi kerakyatan. Namun, ada juga kiprah Kartini yang jarang diketahui oleh publik. Yakni, menjadi seorang wartawati dari sebuah media Belanda.
Kala itu, Kartini menjadi seorang kontributor untuk media Belanda tersebut. Karena pada masanya, orang-orang pribumi banyak mendapat tekanan dari pemerintah kolonial Hindia Belanda, nama Kartini sebagai penulis lepas disamarkan. Dalam tulisan-tulisannya, Kartini hanya mencantumkan nama penulis ‘3 saudara’ pada tiap artikel yang ia tulis. “Itulah sebagian dari kisah Kartini yang patut kita teladani bersama,” ungkapnya.
Upacara yang dimulai sekitar pukul 07.00 WIB tersebut diselenggarakan dengan cukup khidmat.
Dalam meneladani jiwa Kartini, kaum perempuan harus bisa membangun cita-cita yang tinggi untuk membangun bangsa. Kartini-kartini di masa kini diharapkan tidak hanya sekadar memperjuangkan emansipasi wanita saja, namun juga harus bisa menuai keberhasilan dalam bidang yang digelutinya masing-masing.
“Semangat jiwa Kartini tidak boleh luntur. Nilai-nilai perjuangan Kartini harus tetap dilanjutkan,” kata Pembina Upacara saat berpidato.
Semasa hidupnya, Kartini berkiprah dalam banyak bidang. Di antaranya bidang pendidikan dan ekonomi kerakyatan. Namun, ada juga kiprah Kartini yang jarang diketahui oleh publik. Yakni, menjadi seorang wartawati dari sebuah media Belanda.
Kala itu, Kartini menjadi seorang kontributor untuk media Belanda tersebut. Karena pada masanya, orang-orang pribumi banyak mendapat tekanan dari pemerintah kolonial Hindia Belanda, nama Kartini sebagai penulis lepas disamarkan. Dalam tulisan-tulisannya, Kartini hanya mencantumkan nama penulis ‘3 saudara’ pada tiap artikel yang ia tulis. “Itulah sebagian dari kisah Kartini yang patut kita teladani bersama,” ungkapnya.
Upacara yang dimulai sekitar pukul 07.00 WIB tersebut diselenggarakan dengan cukup khidmat.
No comments:
Post a Comment